Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Yamaha Indonesia Resmi “Recall” 20.000 R-25 dan MT-25




Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)  sudah mengkonfirmasi akan ikut melakukan recall  YZF-R25 dan MT25. Pelanggan Yamaha bisa mendatangi R Shop (tempat menjual Yamaha Seri R) untuk perbaikan.

Muhammad Abidin, GM After Sales & Motorsport YIMM mengatakan, pihaknya saat ini sudah tahap finalisasi draft terkait dengan penarikan kembali (recall) produk sport menengah yamaha tersebut. Secepatnya, akan dipublikasikan kepada para konsumen Yamaha di seluruh Indonesia.

“Nanti akan kami infokan dan umumkan umumkan. Hari ini sudah masuk tahap finalisasi draft terkait urusan recall. Nantinya pemilik YZF-R25 dan MT25 tinggal datang ke ‘R Shop’ untuk melakukan perbaikan.


Abidin melanjutkan, pihaknya sudah mendistribusikan komponen-komponen yang akan mengalami perbaikan (pompa oli dan bearing pada pelat kopling). Namun, hingga saat ini ketersediaan komponen baru akan hadir di R Shop wilayah Jawa.

“Secara nasional, ketersediaan suku cadang itu pada tanggal 12 juli 2016, namun sampai saat ini baru di wilayah Jawa dan sekitarya saja. Pasalnya ada beberapa daerah yang jangkauannya cukup jauh,” ujar Abidin.
Abidin melanjutkan, secara total, Yamaha akan melakukan recall sebanyak 20.000 unit untuk kedua produknya R-25 dan MT-25. Pelanggan Yamaha bisa terus memantau perkembangan ini melalui situs resmi Yamaha Indonesia.

Kebanggaan Datsun Berjualan di Indonesia


 Kebangkitan merek Datsun di Indonesia pada 2013 lalu merupakan wujud nyata maksud Nissan Motor Indonesia (NMI) yang ingin masuk ke pasar tak terjangkau dengan produk-produk Nissan. Bagian strategi global ini ternyata sukses. Sejak tahun pertama Datsun dijual di Indonesia, hasil penjualannya bahkan melebihi total semua produk Nissan.

Penjualan Datsun dimulai pada Mei 2014, selama delapan bulan hingga tutup tahun tercatat laku 20.520 unit. Pada periode yang sama sebenarnya penjualan Datsun sudah melampaui Nissan yang hanya menjual 19.066 unit (total 2014 Nissan 33.287 unit).

Kejadiannya berulang lagi pada 2015, Datsun bertumbuh besar mencapai 29.358 unit, sedangkan Nissan sedang dalam masa sulit karena volumenya turun hingga 25.108 unit. Presiden Direktur NMI Stephanus Ardianto pernah mengatakan, Datsun telah menjadi produk penting buat perusahaan dan akan ditopang lebih menyebar lagi ke habitat penjualannya, di daerah, dengan penambahan diler-diler Nissan-Datsun baru.

Datsun seperti adik kecil yang tumbuh lebih sukses dibanding saudara tertuanya. Performa penjualan merupakan prestasi tersendiri, tetapi Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja mengingatkan bahwa operasi Datsun dan Nissan harus bersinergi.
“Pasti bangga dong, tapi kami melihat sebagai NMI. Kami enggak mau melihat dari merek. Kata orang roda selau berputar, kan dari sisi perekonomian sekarang masih lebih favorit Datsun. Saya yakin pada saatnya Nissan akan tinggi lagi,” ujar Indri di Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Ia juga menjelaskan, secara posisi merek dan produk Nissan dan Datsun berbeda. Artinya, berbeda konsumen dan penempatan citra merek.

Datsun Indonesia sekarang hanya menjual dua model, yaitu MPV 7-penumpang GO+ dan hatchback GO, untuk kelas low cost green car (LCGC), sedangkan Nissan menawarkan setidaknya 10 model. Volume Datsun Indonesia bisa saja makin membengkak karena produk baru sedang dipersiapkan untuk 2016.

Bisnis Nissan-Mitsubishi di Indonesia Tetap Terpisah


Operasional Nissan dan Mitsubishi di Asia Tenggara (ASEAN) tetap bekerja sendiri-sendiri kendati kedua induk merek Jepang itu bakal merger. Bos besar Nissan Carlos Ghosn, mengatakan hal itu dihadapan 40 jurnalis Asia Pasifik via conference call seperti disiarkan bangkokpost.com, pekan lalu. Nissan telah menyatakan sebelumnya akan membeli sepertiga saham Mitsubishi senilai 237 miliar yen (Rp 28,99 triliun). Strategi itu dilakukan menyusul pengakuan Mitsubishi atas pelanggaran uji emisi di Jepang setelah Nissan yang mengangkat masalah itu ke permukaan.


“Mitsubishi tetap lebih kuat dari Nissan di ASEAN. Perjanjian itu akan menjadi strageti bisnis sama-sama menguntungkan buat kedua produsen, dan itu akan mengurangi biaya investasi untuk teknologi kendaraan dalam jangka waktu panjang,” jelas Ghosn.
Di ASEAN, Nissan dan Mitsubishi memiliki fasilitas perakitan di Indonesia dan Thailand.
Pada Januari lalu Nissan baru saja meresmikan pusat suku cadang baru senilai Rp 250 miliar di Purwakarta, Jawa Barat. Lokasi itu dekat pabrik perakitan mobil Nissan dan Datsun berkapasitas 250.000 unit per tahun.


Pembangunan pabrik kedua Mitsubishi di Bekasi, Jawa Barat, kini sudah mencapai 90 persen. Pabrik kedua setelah (fasilitas pertama) di Pulo Gadung, Jakarta, itu berkapasitas 160.000 unit yang dipersiapkan untuk menyambut low MPV baru.


Di Thailand, Nissan punya fasilitas berkapasitas 370.000 unit per tahun dan Mitsubishi membuat 510.000 unit kendaraan per tahun. Mitsubishi adalah merek keempat terbesar berdasasrkan penjualan domestik di Thailand, sedangkan Nissan kelima.
Di Indonesia pada tahun lalu Nissan (bersama Datsun) berada di urutan keenam, sementara Mitsubishi kelima.
 
Support : Adi Nurdiansyah
Copyright © 2016. INFORMASI ONLINE - All Rights Reserved
Template Modify by Seo-Oke
Proudly powered by Blogger